NU_Maryam Melangitkan Manusia
RMOL — Maryam adalah satu-satunya nama perempuan yang disebut secara eksplisit di dalam Al-Qur’an. Para perempuan lain disebutkan nama suami, ayahnya, dan atau anaknya, seperti Istri Fir’aun (Imraah Fir’aun), Isteri Luth (Imraah Luth), Ibu Musa (Ummi Musa). Bahkan nama Maryam menjadi salah satu nama surah di dalam Al-Qur’an (Surah Maryam/19). Nama Maryam adalah nama paling sering disebut di dalam Al-Qur’an. Bahkan penyebutannya di dalam Al-Qur’an melampaui penyebutan Bible (Injil). Ia dipuji sebagai paling beriman dan paling suci. Bahkan kesuciannya dijamin di dalam Al-Qur’an: Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu)”. (Q.S. Ali ‘Imran/3:42).
Tidak heran jika di dalam sejumlah kitab tafsir, seperti Tafsir Al-Qurthubi dan Tafsir Al-Manar mewacanakan Nabi perempuan (nabiyyah). Paroh kedua abad 4H/10M, Abu Bakr Muhammad bin Mawhab al-Tujibi al-Qabri (w.406H/1015M) seorang ulama besar di Andalusia, Spanyol, juga menganggap Maryam sebagai nabiyyah. Bahkan Abu Muhammad Ali bin Ahmad bin Hazm al- Andalusy (w.456H/1064M), juga mewacanakan adanya nabi perempuan, sebagaimana bisa dilihat di dalam karya besarnya, al-Fishash fi al-Milal wa al-Ahwai wa al-Nihal, Juz V dalam sebuah topik khusus, Kenabian Perempuan (Nubuwwah al-Mar’ah). Ia juga disebut shiddiqah (Q.S. al- Ma’idah/5:75), yang sering diartikan dengan “seorang yang sangat benar, sangat dipercaya”.
Jasa paling berharga dari Maryam ialah dengan segala risiko melahirkan putranya, Isa, tanpa suami. Tantangan yang diperolehnya dijelaskan di dalam hampir satu surah yang diberi nama Surah Maryam (19). Maryam membesarkan sendiri anaknya kemudian tampil sebagai salah satu Nabi yang paling populer. Bahkan dalam agama Kristen disebutkan sebagai “Anak Tuhan” (Yesus Kristus). Hanya saja yang berbeda dengan Al-Qur’an ialah kasus pembunuhan Isa. Menurut Kristen, Isa (Yesus Kristus) disalib untuk menebus dosa anak manusia. Ini menandakan Yesus Kristus sebagai lambang pengorbanan untuk menyelamatkan manusia.
Sedangkan Al-Qur’an, menyatakan Nabi Isa tidak dibunuh tetapi diangkat ke langit, sebagaimana dijelaskan dalam ayat: Dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ‘Isa bagi mereka. … Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada- Nya (bal rafa’ahullah ilaih). (Q.S. al-Nisa’/4:157- 158). Ayat ini menandakan bahwa atas Nabi Isa maka ia diangkat ke langit, ke hadirat-Nya.
Dalam buku-buku Kristen, Sang Perawan Maryam digambarkan sedemikian rupa sehingga antara kemuliaan Sang Anak tidak kalah dengan kemuliaan ibunya. Sayang di dalam literatur Islam, pembahasan tentang Maryam tidak banyak dibahas, padahal banyak sekali ayat berbicara tentang Maryam menggunakan lafaz musytarak (konotatif) yang membuka peluang untuk ditafsir dan ditakwil. Maryam (Mary) pada mulanya. Yang jelas Maryam telah menjadi kekuatan simbol yang melahirkan Isa yang dilangitkan Tuhan.
Nasaruddin Umar
Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatu
Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatu
Komentar
Posting Komentar