Tanda Orang Yang Sedang Dicintai Allah
Tanda Orang
Yang Sedang Dicintai Allah
“Katakanlah:
Jika kamu
(benar-benar) mencintai Allah,
ikutilah aku,
niscaya Allah mengasihi
dan mengampuni
dosa-dosamu.
Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang”.
(QS. Ali
Imran/3: 31)
Suatu
hari Nabi Musa bertanya kepada Allah SWT,
“Ya Allah, aku ingin tahu apa tanda-tanda orang
yang Engkau cintai dan orang yang tidak Engkau cintai?” Kemudian Allah
menyatakan: Sesungguhnya bila Aku mencintai maka tanda pada orang itu adalah:
1) Orangnya Selalu
Berdzikir
Orang yang berzikir itu
tandanya bahwa Aku mencintainya karena ia senantiasa mengingat-Ku. Zikir punya
beberapa arti antara lain mengucapkan asma Allah, mengagungkan Allah dan
pujian. (AW. Munawir, 1997: 448). Dalam pengertian lebih luas, zikir adalah
keadaan hati yang selalu mengingat Allah dalam kondisi apapun sebagaimana
ditemukan dalam QS. Ali Imran/3: 191.
Orang yang selalu ingat
kepada Allah berarti ia senantiasa menghadirkan Allah dalam setiap gerak
langkahnya. Inilah yang secara jelas diajarkan bahwa awali dan iringilah setiap
aktifitas kita dengan doa. Doa hakikatnya adalah zikir. Semakin banyak kita
berdoa hanya kepada Allah, sekali lagi, hanya kepada Allah, berarti
ketergantungan kita hanya kepada-Nya dan inilah yang dikehendakinya oleh-Nya.
Memohon dan meminta hanya kepada Allah.
Islam membimbing kita
untuk memulai sesuatu dengan iringan zikir dan doa. Coba kita perhatikan tidak
ada aktifitas kita yang tidak diiringi dengan doa. Seluruh aktifitas kita mulai
dari tidur hingga tidur lagi diajarkan oleh Islam hendaknya selalu zikir. Ini
maknanya mengajarkan kepada kita bahwa Allah SWT senantiasa mengikuti dan
mengiringi aktifitas kita, jika gagal kita tidak putus asa dan jika berhasil
kita tidak sombong. Orang yang senantiasa berzikir merupakan tanda bahwa ia
adalah orang dicintai Allah SWT.
2) Orang Yang Dijauhkan
Dari Perbuatan Haram
Orang yang dijauhkan dari
melakukan perbuatan haram berarti ia terjaga dari hal semacam itu. Kemampuan
untuk menjauhi perbuatan haram bukan semata-mata dari usaha manusia itu sendiri
tapi lebih merupakan kehendak Zat Yang Maha Berkehendak. Ini pertanda orang
tersebut menjadi orang yang dicintai Allah SWT.
Disinilah perlunya kita
memahami musibah yang diberikan Allah. Setidaknya ada tiga kategori musibah
yang diberikan-Nya kepada makhluknya yaitu merupakan ujian, ataukah dalam
rangka memberikan teguran atau malah merupakan azab dan siksaan. Jika diberikan
kepada orang yang taat kepada Allah maka dapat dipastikan musibah tersebut
merupakan ujian dalam rangka mengangkat derajat hamba-Nya. Manakala musibah
tersebut dikenakan kepada orang-orang Islam yang mulai melupakan ketaatan
kepada Allah maka dapat di kategorikan sebagai teguran dan peringatan supaya
kembali kepada kebenaran dan ketaatan. Lain halnya jika musibah merupakan azab,
ini diberikan Allah kepada mereka yang tidak meyakini keberadaan Allah SWT. dan
selalu dalam kekufuran.
Dua hal
di atas menjadi tanda sejauh mana kita dicintai oleh Allah SWT. Jika posisi
kita tidak seperti di atas maka berarti posisi kita masuk dalam kategori yang
tidak dicintai Allah SWT. Meraih cinta Allah adalah perjalanan spritual
tertinggi bagi seorang hamba-Nya. Jika demikian halnya, cinta dan ridho Allah
sudah selayaknya yang harus kita raih dan harapkan. SEMOGA.**
Komentar
Posting Komentar