Renungkan! Kala Engkau Lihat Jenazah Diantar Ke Lokasi Pemakaman
Apa yang pembaca pikirkan atau setidaknya terlintas dipikiran kala mendengar dan atau melihat informasi berikut:
… Innaa lillaahi wa Innaa Ilaihi Rooji’un, telah berpulang ke rahmatullah, saudara fulan bin fulan pada hari Senin, tanggal (bla-bla) pukul 19.00 Wiba. Rumah duka di jalan (bla-bla dst) dan Insya Allah akan dikebumikan pada hari Selasa tanggal (bla-bla) pukul 09.00 di lokasi pemakaman (bla-bla dst). …
Takut? Sedih? Cemas? Penulis yakin, meskipun dengan kadar berbeda, suasana hati semacam itu pasti menetap sejenak di hati pembaca. Takut? bisa saja dengan ketakutan akan gelapnya alam barzakh, takut dengan tiada teman dan sebagainya; Sedih? Karena anda akan kehilangan teman? Tapi berapa lama anda sedih karena kehilangan teman, sedih karena keluarga yang ditinggalkan dalam keadaan belum mapan tapi berapa lama rasa peduli anda?; Cemas? Apakah kecemasan anda karena merasa belum siap bekal untuk mati? atau mungkin cemas dengan banyaknya harta yang anda tinggalkan (rumah kost, tanah berkapling2, hutang orang yang belum membayar ke anda, kendaraan yang menjadi kebanggaan anda). Renungkan saudaraku, kita pelan namun pasti melangkah menuju kematian.
Perkataan Ibrahim bin Adham saat menjawab pertanyaan sahabat2nya, “mengapa doa kami tidak diijabah Allah?” Jawab Ibrahim bin Adham, … (salah satunya) …. Karena engkau tidak mau menjadikan pelajaran bagi orang-orang yang telah mendahuluimu meninggalkan dunia. Kau hadiri saat ia meninggal, kau mandikan (yang satu saat engkau pasti akan dimandikan), engkau sholatkan (yang satu saat engkau juga akan disholatkan), engkau antarkan ke pemakaman (yang satu saat engkau akan dianatarkan ke pemakaman). Tapi sayang, aktifitas itu tidak menggugah hatimu bahwa kita juga akan demikian, dimandikan, disholatkan dan dimakamkan. Harusnya ini menjadi pengingat dan penasehatmu. Sayangmu pada dunia menyebabkan engkau tidak mengenali Tuhanmu, engkau tidak mengerti kemana arah hidupmu, untuk apa engkau hidup. Kesibukanmu menyebabkan lupa akhirat. Sementara akhirat itulah kehidupan yang abadi. 📖
Komentar
Posting Komentar