Mau Taubat Jangan Lakukan Ini
Katanya taubat, katanya ngga akan ngulangi lagi. Ingat ungkapan, ‘orang yang katanya bertaubat lantas mengulangi lagi dosa yang sama, taubat lagi, ulangi lagi maka sama dengan ia mengolok-olok Allah SWT’. Hati-hati jika Allah murka, balasannya lebih dahsyat bahkan bisa diluar perkiraanmu. (Pertama, jika taubat jangan ngulangi lagi).
Teman dan lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan jiwa dan karakter seseorang, lingkungan adalah apa yang dilihatnya, apa yang diperhatikannya dan apa yang dialaminya kemudian akan ditiru, jika sudah menjadi keseharian maka ia sudah menjadi kebiasaan dan terbentuklah karakter. Jika sudah karakter, ….. jauh perjalanan …. untuk merevisinya kembali. Kontrol dengan siapa dan dimana ia bergaul. Orang yang bertaubat tapi masih bergaul dengan orang-orang yang membahayakan karakter dan bahkan imannya, maka dikatakan taubatnya belum 100% gas full. (Kedua, selektif berteman)
Ternyata, adanya rasa menyesal menjadi faktor penilaian tersendiri bagi majlis hakim kala ia memutuskan satu perkara. Penyesalan atau an nadamah menjadi variabel penting untuk menyadarkan bahwa apa yang pernah dilakukan adalah salah. Rasa menyesal telah melakukan kesalahan dan dosa adalah syarat berikutnya bagi yang ingin bertaubat. “aduh, mengapa aku telah melakukan ini, bukankah omonganku bisa menyakitkannya, bukankah perbuatanku telah mencemarkan nama baiknya, bukankah whatsapp-ku telah membuat namanya tidak baik dan lain sebagainya”, bagaimana sikap kita? Islam mengajarkan, iringi keburukanmu dengan kebaikan. Jika kesalahanmu nilainya 5 maka iringi dengan kebaikanmu dengan point 8. (Ketiga, menyesal itu harus).
Jangan pernah merasa bangga pernah melakukan kesalahan dan dosa, “wah, itu mah, udah pernah gue kerjain.” Pernah dengan kata-kata itu? Wajar namun tidak tepat. Wajar karena ia merasa itu manusiawi tetapi sesungguhnya pernah melakukan adalah bahwa kita pernah terjerumus dalam dosa tetapi apa emang ada manusia yang ngga punya dosa?. Ya kagak ade men. Kalo gitu rumusnya begini: manusia yang baik bukanlah manusia yang tidak pernah berbuat salah tapi manusia yang baik adalah yang jika melakukan kesalahan segera insyaf, taubat, istighfar, minta maaf dan mohon ampun. (Keempat, jangan pernah bangga pernah berbuat dosa) π
Komentar
Posting Komentar