Mengapa Kita Dilarang Oleh Agama, Fakta dan Tinjauan Ilmiah (1 dari 3 tulisan)
Oleh: Sholihin H. Z.**
(Penulis dan Guru MAN 2 Pontianak)
Mengapa Kita Dilarang Minum Berdiri?
Orang yang minum berdiri maka
sistem pengairan dalam tubuhnya tidak sempurna. Minuman tidak bertahan lama dalam
lambung, akibatnya dikhawatirkan suhu tubuhnya tetap panas karena cairan dan
asupan minuman langsung turun ke bawah tubuh, sekaligus menyapu makanan yang
dilewatinya. Jika proses ini terjadi berulang-ulang, hal ini dapat berakibat
mengendurnya kulit perut, kesulitan mencerna makanan dan luka dalam lambung.
Ilmu pengetahuan juga
menginformasikan bahwa makan dan minum sambil berdiri akan menyebabkan refleksi
sangat kuat yang dilakukan oleh ujung saraf otak yang ada dalam perut. Saraf
tersebut terhubung dengan perut dan jantung. Reaksi keras terhadap saraf ini
–sebagaimana reaksi akibat air dingin- akan menyebabkan aktifitas saraf otak
terjadi secara mendadak sehngga menimbulkan perintah yang buruk. Saat itulah
jantung mendapat stimulus keras yang dapat menghentikan aktifitasnya. Stimulus
kuat inilah yang akan mengakibatkan kematian mendadak.
Luka lambung banyak terjadi pada
bagian-bagian dimana terjadi benturan makanan dan minuman. Akibat benturan
tersebut lambung akan terluka hingga 95%.
Mengapa Kita Dilarang Makan Bangkai? (Qs. 2: 173)
Dr. John Hunter Larsen menyatakan
bahwa bangkai menyimpan bakteri-baktwri, menyimpan beragam bibit penyakit yang
membahayakan. Menurutnya adanya hubungan antara penyakit yang terkandung dalam
hewan yang mati tercekik dan kesehatan manusia. Hal ini dikarenakan dinding
usus besar hewan bekerja seperti sekat yang menghalangi perpindahan
bakteri-bakteri dari susu tersebut ke dalam tubuh atau darah hewan selama hewan
tersebut masih hidup. Sebagaimana diketahui, usus besar itu menyimpan
bakteri-bakteri yang membahayakan bagi kesehatan manusia.
Seekor hewan yang mati dalam
waktu lama adalah dinding yang melapisi usus besar secara perlahan akan
kehilangan kekuatannya. Itulah yang membuat bakteri-bakteri yang membahayakan
akan menembus dinding usus dan memasuki darah dan daging yang ada disekitarnya.
Demikian juga dengan hewan yang
mati dipukul bahwa kondisinya sama seperti hewan yang dicekik. Bedanya pembuluh
darah hewan yang mati dipukul akan pecah
dan akibatnya molekul darah akan bercampur dengan molekul sel dan ini
yang menyebabkan terjadinya reaksi terhadap zat-zat yang beracun dan berbahaya.
Mengapa Babi Diharamkan? (Qs. 2: 173)
1.
Babi biasa makan kotoran
secara berlebihan dan akibatnya dalam dagingnya tumbuh cacing yang tidak mampu
dicerna oleh lambung.
2.
Daging babi mengandung
banyak lemak dan koleterol yang berbeda dengan hewan-hewan pemakan rumput.
Lemak tersebut akan melekat pada dinding pembuluh darah yang berakibat
mengerasnya dinding pembuluh tersebut. Pengerasan dinding menyebabkan naiknya
tekanan darah, melemahnya otot jantung dan lemahnya aliran darah ke otak dan
penyakit pembuluh darah lainnya.
3.
Daging babi banyak
mengandung zat hisamin dan zat-zat yang menyebabkan sejumlah penyakit alergi
pada manusia seperti ekzema dan radang saraf kulit.
4.
Daging babi menyebabkan
naiknya kandungan glaroid pada plasma darah sebagaimana naiknya angka
kolesterol pada tubuh.
5.
Daging babi adalah daging
yang paling sulit dicerna. Sebab serat-serat dagingnya dipenuhi dengan sel-sel
lemak. Sebuah penelitian terhadap 24 jenis penyakit. Dua puluh dua diantaranya
disebabkan oleh konsumsi daging babi meskipun sudah dimasak.
6.
Hewan bersel satu yang
bernama balanditium coli adalah penyebab penyait disentri. Satu-satunya
sumber hewan tersebut adalah babi.
Mengapa Khamr Diharamkan? (Qs. 5: 90)
Menyebabkan papillary
necrosis, sebuah penyakit berbahaya yang mengakibatkan batu ginjal yang
kronis, selain itu juga menyebabkan tersumbatnya saluran prostat.
Akibat lainnya adalah lapisan
luar otak mengandung sekitar 50 miliar sel saraf yang berbeda dengan sel tubuh
lainnya. Perbedaannya adalah jika sel-sel tersebut rusak maka tidak akan
tergantikan. Padahal sel-sel tersebut berfungsi untuk menjalankan aktifitas
otak seperti menyimpan dan mengingat informasi serta mengontrol aktifitas
anggota tubuh lainnya. Zat-zat kandungan
minuman keras pada otak bisa membentuk gumpalan yang menyebabkan tersumbatnya
aliran darah. Dengan begitu oksigen dan aliran darah pada sel-sel otak akan
berkurang.
Sejumlah penelitian modern
mengungkapkan bahwa bahaya pertama kali akibat kecanduan narkoba adalah
kerusakan jaringan otak, kemudian kerusakan sel-sel otak disusul kerusakan
sel-sel saraf yang berfungsi mengatur sejumlah anggota tubuh seperti jantung,
organ pernafasan dan organ pencernaan dalam tubuh.
Demikian halnya dengan sel-sel
saraf yang berfungsi mengatur sistem kerja indera pendengaran, penglihatan,
perasa dan indera lainnya. Di samping itu, zat-zat yang terkandung dalam
alkohol dalam otak juga dapat merusak proses pembelajaran yang memerlukan
fungsi otak yang mengatur, menyimpan dan
mengolah informasi. Dengan demikian, secara umum zat-zat yang terkandung
dalam alkohol dapat merusak perilaku pemakainya karena kerusakan fungsi otak dan
seluruh sistem di dalamnya.
Ilmu pengetahuan modern juga
mengungkap banyak bahaya alkohol lainnya terhadap jaringan jantung baik secara
keseluruhan maupun sebagian. Belum lagi kerusakan terhadap keseimbangan
komposisi darah. (Bersambung)
Komentar
Posting Komentar