Mengapa Kita Dilarang Oleh Agama, Fakta dan Tinjauan Ilmiah (2 dari 3 tulisan)
Ada Apa dengan Haid? (Qs. 2: 222)
Pada saat haid, urat-urat rahim
akan mengerut, mudah pecah dan cepat rusak. Hubungan biologis saat haid akan
menyebabkan vagina mudah terluka. Inilah yang menyebabkan vagina dan rahim akan
mudah infeksi. Dan jika dilakukan terkadang menyebabkan suami mengalami
impotensi.
Saat haid, bakteri trichomonas
jumlahnya naik menjadi empat kali lipat. Biasanya bakteri ini ditemukan di atas
vagina, bahayanya bakteri ini adalah menyebabkan berbagai macam infeksi pada
organ kencing dan organ reproduksi pria. Perpindahan bakteri hanya terjadi
melalui hubungan badan atau aktifitas seksual lainnya.
Demikian juga ketika, darah dalam
dinding rahim akan sepenuhnya dimuntahkan. Hasil pemeriksaan melalui mikroskop,
yang terkandung dalam darah tersebut adalah sel darah merah dan sel darah
putih. Akibatnya, rahim menjadi terluka. Pada saat itulah rahim akan rentan
terserang bakteri. Sementara darah merupakan lingkungan terbaik tumbuh dan
berkembangnya mikroba. Di saat yang sama, pertahanan rahim terhadap mikroba
sedang melemah. Sehingga masuknya benda lain akan membahayakan rahim. Dalam
keadaan haid, perlawanan vagina terhadap bakteri sangat lemah. Sebab PH vagina
yang berfungsi membunuh bakteri menjadi berkurang bahkan tidak lagi berfungsi.
Bahaya lain menurut DR. Muhammad ‘Ali al-Bar adalah menyebarkan infeksi kepada
saluran rahim dan terpengaruhnya saluran kapiler yang berperan besar dalam
mendorong sel telur (ovum) yang keluar dari indung telur ke dalam rahim. Hal
itu menyebabkan kemandulan atau kehamilan di luar kandungan.
Hal di atas merupakan hal yang
paling berbahaya dalam kehamilan. Disebabkan kehamilan terjadi dalam saluran
rahim yang sangat sempit. Sementara janin berkembang dengan pesat dan hanya
melekat pada saluran yang tipis. Akibatnya saluranpun rentan terpecah dan darah
mengalir ke seluruh bagian perut.
Akibat lainnya adalah terjadinya
perubahan kelenjar tiroid di saat haid. Akibatnya, kelenjar yang penting bagi
tubuh tersebut menjadi sangat berkurang.
Mengapa Tidak Boleh Sholat?
Sholat dapat mendorong darah yang
ada dalam rahim. Itu pula yang
menyebabkan darah haid yang hilang dan keluar lebih banyak. Volume darah yang
keluar dari tubuh wanita pada masa haid diperkirakan mencapai 34 mililiter.
Jika diperbolehkannya sholat, maka bisa merusak sistem imun yang ada pada tubuhnya. Bahwa gerakan ruku dan sujud akan
menambah tekanan aliran darah ke rahim dan mengakibatkan kehilangan banyak
darah termasuk kehilangan berbagai mineral dari dalam tubuh. Sel darah putih
yang berperan penting dalam sistem imunitas akan hilang bersama darah haid yang keluar dari rahim.
Sebab itu, jika wanita sholat
saat haid, maka ia akan kehilangan darah lebih banyak termasuk kehilangan sel
darah putih.
Mengapa Diperintahkan Menundukkan Pandangan? (Qs.
24: 30)
Penelitian menyebutkan bahwa faktor
eksternal yang menentukan timbulnya rangsangan seksual adalah panca indera
terutama penglihatan, penciuman dan pendengaran. Selain itu rangsangan seksual
pada pria lebih tinggi daripada rangsangan seksual pada perempuan. Demikian
pula dalam aktifitas jaringan otak yang berhubungan rangsangan seksual. Selain
itu, aliran darah pada pria juga lebih cepat mencapai otak ketimbangan
perempuan. Karena, otak menjadi organ tubuh paling penting bagi pria.
Sebagai contoh, rangsangan
terhadap indera penglihatan akan menghasilkan daya kerja sebagai berikut:
1.
Otak belakang/otak kecil (cerebellum)
berfungsi menerjemahkan gambar atau informasi yang diteruskan ke otak.
Fungsinya sebagai pengatur rangsangan seksual tingkat pertama yaitu menerima
dan mengidentifikasi rangsangan.
2.
Bagian otak alis kanan
atas. Bagian ini berfungsi mengatur dan mengendalikan proses kimiawi terhadap
rangsangan seksual.
3.
Korteks prefrontal kiri
adalah bagian yang mengendalikan respons fisiologis pertama bagi sistem saraf
tak sadar kelenjar endokrin. Demikian pula terhadap respons perasaan terhadap
rangsangan. Berkat respon tersebut tubuh menjadi siap secara fisik dan psikis
untuk beraktifitas seksual.
4.
Bagian otak kanan yakni
bagian yang berhubungan dengan kedewasaan seseorang terhadap perubahan
fisiologis akibat rangsangan seksual seperti perubahan detak jantung.
5.
Bagian otak tengah (corpus
callosum). Bagian ini menentukan apakah rangsangan seksual diikuti oleh
aktifitas seksual atau tidak.
Jadi,
perjalanan rangsangan seksual melalui empat tahapan yaitu Identifikasi
rangsangan – sekresi kelenjar – respons tubuh – reaksi tubuh. Jika keempat
tahapan ini terpenuhi maka terjadilah tindakan.
Dari
otak belakang maka muncul informasi isyarat untuk diteruskan ke bagian jaringan
otak lainnya termasuk ke bagian otak yang berfungsi mengatur rangsangan
seksual. Ini artinya, menghentikan sebuah rangsangan seksual yang masuk dapat
menghentikan perjalanan rangsangan tersebut ke bagian otak lainnya.
Aktifitas
hormon seksual sendiri berlangsung pada bagian otak yang berfungsi mengatur
rangsangan seksual. Secara umum, hormon seksual khususnya pria dan hormon estrogen memiliki peranan
penting dalam tahapan sekresi. Namun tahapan eksreksi hormon tersebut akan
hilang ketika tidak ada rangsangan dari luar.
Hormon tersebut berfungsi
mengendalikan aktifitas seksual. Letaknya berada pada bagian bawah diencephalon.
Masuknya rangsangan eksternal dapat menyebabkan bertambahnya sekresi kelenjar
hormon tersebut dan terpenuhinya tahapan perjalanan rangsangan seksual.
Uraian di atas menjadi faktor
ilmiah, “Alihkanlah pandangan matamu”, dan ini menjadi mukjizat ilmiah dalam
sabda Rasulullah SAW.
Komentar
Posting Komentar