Ramadhan: Momentum Dekat dengan Al Quran

Oleh Sholihin Hz** “Bacalah Al-Qur'an, sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat memberi syafaat kepada pembacanya.” (Imam Muslim, Shahih Muslim). Hadits ini mengisyaratkan betapa mulianya orang yang membaca Al Quran. Tapi apakah yang dimaksud sebatas membaca Al Quran? Kita semua memahami bahwa Al Quran meskipun diturunkan di wilayah Arab namun maksud dan tujuannya adalah hudallinnas atau petunjuk bagi semua manusia. Al Quran dimaklumatkan sebagai kitab yang diturunkan untuk menjadi penenang dan penerang manusia, kitab yang berisi jalan arahan menuju kecemerlangan hidup dan keselamatan di dunia dan akhirat (QS. Ibrahim/ 14: 2). Untuk memahami isi dan massage Al Quran tentu tidak sebatas membaca saja karena membaca saja tanpa tahu apa yang dimaksud tentu tidak tahu apa yang dimaui Al Quran dan pasti apa yang menjadi perintah atau larangan Allah SWT. Tetapi inilah uniknya Al Quran, meskipun ia dibaca tanpa mengetahui artinya, nilai kebaikan dan pahala akan tetap menyertai si pembacanya. Bukankah kita diperintahkan untuk mendengar dengan tenang saat Al Quran dibacakan agar mendapat rahmat. Amalan saat dekat dengan Al Quran adalah agar aktifitas kita maksimal totalitas berinteraksi dengan Al Quran. Satu istilah yang menjadi penggiring kita untuk memahami Al Quran adalah tadarus. Makna Tadarus Mufassir Indonesia, Prof. Quraisy Syihab mendefinisikan tadarus yang berasal dari 'darasa' digunakan untuk menunjuk pengulangan sesuatu yang menghasilkan dampak (2020: 133). Dari pengertian ini kemudian menjadi pemaknaan berarti ia adalah aktifitas berulang sehingga menghasilkan sesuatu. Menurut Prof Quraisy, tadarus menunjukkan adanya dua pihak yang saling melakukan dan masing-masing menjadi subyek sekaligus obyek. Tadarus Al Quran mencakup dua pengertian pokok yaitu pertama, membaca ayat-ayat Al Quran dan kedua, mempelajari maknanya untuk diamalkan. Dalam hal membaca ayat-ayat Al Quran diperlukan ilmu yang membahas kaidah dan ketentuan ketentuan yang berkaitan dengan membaca Al Quran. Saat ini sudah mudah ditemukan majlis atau lembaga yang memfokuskan kajiannya pada perbaikan bacaan Al Quran (tahsin tilawah) baik tingkat pemula maupun lanjut (mahir). Rasulullah Saw memotivasi kita untuk dekat dan akrab dengan Al Quran meskipun terbatas kemampuan saat membacanya. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim disebutkan bahwa mereka yang mahir membaca Al Quran akan bersama para malaikat dan mereka yang terbata-bata membaca Al Quran maka akan memperoleh dua pahala. Apa maksud dari tadarus sebagai satu aktifitas yang harus dilakukan berulang-ulang? Tujuannya adalah agar menjadi renungan dan diperhatikan. Firman Allah SWT dalam QS. Shad/ 38: 29 disebutkan: "Kitab suci yang Kami turunkan kepadamu (wahai Nabi Muhammad) adalah kitab yang penuh keberkahan agar memperhatikan/memahami ayat-ayatnya secara mendalam dan agar orang orang yang berakal sehat dan berhati jernih dapat mengambil pelajaran darinya". Memahami tadarus sebagai aktifitas mendekatkan diri dengan Al Quran harus difahami dengan runtutan awal dengan membacanya, kemudian terus memahami artinya, menghafalkan dan mengamalkannya. Memahami Al Quran dengan berbagai ilmu yang terkandung di dalamnya memerlukan pendampingan oleh mereka yang 'alim atau ulama Quran untuk tidak memunculkan penafsiran yang berat sebelah atau bahkan salah makna. Dalam konteks ini, menjamurnya majlis Quran harus dilihat sebagai cara mendekatkan diri dalam berinteraksi dengan Quran. Diantara mulianya Ramadhan adalah di dalamnya diturunkan al Quran. Ini mengisyaratkan kepada kita bahwa menjadi mulia adalah ketika kita membuka diri bersahabat dengan apa dan siapa yang dimuliakan. Ramadhan bulan Al Quran maka mari kita menjadi mulia dan ikut mulia dengan memuliakan al Quran. Semoga Allah Merahmati Kita dengan Al Quran. *(1706). ---------------------------- Sekretaris Umum PW IPIM Kalbar

Komentar

Postingan Populer